Revo M, CNBC Indonesia | 26 June 2024 07:10
Jakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara terpantau meningkat mengikuti harga gas yang sedikit mengalami kenaikan.
Dilansir dari Refinitiv, harga kontrak batu bara Juli acuan ICE Newcastle pada perdagangan Selasa (25/6/2024) naik 1,21% di level US$133,5 per ton. Posisi ini merupakan yang tertinggi sejak 20 Juni 2024 atau hampir sepekan terakhir dan memutus tren pelemahan selama tiga hari beruntun.
Dikutip dari Montel, kenaikan harga batu bara terjadi karena peningkatan harga gas. Kenaikan dipicu setelah Uni Eropa mengadopsi paket sanksi baru terhadap Rusia pada Senin (25/6/2024) yang mencakup pengiriman ulang LNG Rusia.
Seorang analis batubara dari perusahaan energi Eropa mengatakan bahwa fundamental batubara sedang bearish tetapi korelasinya dengan gas memberikan beberapa dukungan dalam sesi saat ini.
“Gas cukup rapuh, bisa terjadi apa saja,” katanya, sambil menambahkan bahwa pasar hanya kemungkinan besar akan naik lebih tinggi dalam kasus “wildcards” terkait pasokan seperti gangguan pasokan pipa gas dari Norwegia atau gangguan LNG.
Untuk diketahui, dalam perdagangan gas kontrak TTF bulan depan sebagai benchmark terakhir terlihat naik sebesar EUR 0,57 menjadi EUR 34,65 per MWh di Ice Endex.
Seorang pedagang batubara dari utilitas Jerman mengatakan harga batubara sejauh ini dibatasi oleh pasokan yang melimpah dan absennya permintaan untuk pembangkit listrik.
“Saya pikir saat ini tidak ada permintaan,” tambahnya.
Inventaris batubara di terminal impor Eropa barat laut telah turun menjadi level terendah lebih dari dua tahun karena tingkat pembakaran batubara yang sangat rendah mengurangi kebutuhan utilitas, dilaporkan oleh Montel sebelumnya.
Lebih lanjut, S&P Global juga menyampaikan bahwa permintaan batu bara termal di Asia kemungkinan akan terbatas karena stok berlebih di pelabuhan-pelabuhan China dan penurunan pembangkit listrik tenaga batu bara.
Namun memang masih ada potensi permintaan dari India karena kondisi gelombang panas yang berkepanjangan. Hal ini jika terus berlanjut, maka akan membuat harga batu bara setidaknya mengalami rebound.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
(rev/rev)